Jumat, 20 Agustus 2010

Aplikasi Sistem Informasi

APLIKASI SISTEM INFORMASI PADA PT. XL AXIATA, TbK

1. Deskripsi Perusahaan yang Meliputi Histori dan Bidang Usaha

PT XL Axiata Tbk. ("XL") didirikan pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum.
Enam tahun kemudian, XL mengambil suatu langkah penting seiring dengan kerja sama antara Rajawali Group – pemegang saham PT Grahametropolitan Lestari – dan tiga investor asing (NYNEX, AIF, dan Mitsui). Nama XL kemudian berubah menjadi PT Excelcomindo Pratama dengan bisnis utama di bidang penyediaan layanan telepon dasar.

Pada tahun 1996, XL mulai beroperasi secara komersial dengan fokus cakupan area di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hal ini menjadikan XL sebagai perusahaan tertutup pertama di Indonesia yang menyediakan jasa telepon dasar bergerak seluler.
Bulan September 2005 merupakan suatu tonggak penting untuk XL. Dengan mengembangkan seluruh aspek bisnisnya, XL menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Kepemilikan saham XL saat ini mayoritas dipegang oleh Axiata Group Berhad (“Axiata”) melalui Indocel Holding Sdn Bhd (66,7%) dan Emirates Telecommunications Corporation (Etisalat) melalui Etisalat International Indonesia Ltd. (13,3%).

XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan cakupan jaringan yang luas di seluruh wilayah Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat. Layanan XL mencakup antara lain layanan suara, data dan layanan nilai tambah lainnya (value added services). Untuk mendukung layanan tersebut, XL beroperasi dengan teknologi GSM 900/DCS 1800 serta teknologi jaringan bergerak seluler sistem IMT-2000/3G. XL juga telah memperoleh Ijin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup, Ijin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Services Protocol/ISP), Ijin Penyelenggaraan Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (Voice over Internet Protocol/VoIP), dan Ijin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (“NAP”).

2. Latar Belakang Penerapan Sistem Informasi pada PT. XL AXIATA, TbK

Berdasarkan visi dan misi XL; menjadi penyedia jasa teknologi informasi dan komunikasi terpilih di seluruh Indonesia, memberikan yang terbaik bagi pelanggan dalam hal produk, layanan, teknologi dan value for money, XL berupaya sepenuhnya untuk dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan melalui layanan yang berkualitas tinggi. Produk-produk yang dihasilkan XL, baik untuk perorangan maupun corporate diciptakan untuk memenuhi kepuasan pelanggan akan kecepatan penyampaian data dan informasi.

Dewasa ini, pasar seluler berkembang dari 52 juta di tahun 2005 menjadi 68 juta di tahun 2006, dapat kita prediksi jumlah pelanggan seluler di tahun 2010 ini, sehingga persaingan antar operator semakin ketat dan menantang. Guna mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar, XL terus berupaya mengembangkan jaringan dan memperbaiki kualitas serta kapasitas jaringan di seluruh Indonesia.

Melalui hasil penawaran perdana saham Perseroan di tahun 2005 dan penerbitan obligasi yang kedua pada awal tahun 2006, XL telah memperluas wilayah cakupan secara signifikan selama tahun 2006, dan mengelola wilayah cakupan di Pulau Jawa pada tingkat yang sangat kompetitif, sementara cakupan wilayah terus diperluas melalui penambahan jumlah BTS menjadi lebih dari 10.000 (termasuk 981 node B BTS untuk layanan 3 G) hingga akhir 2007 yang membentang di seluruh wilayah Indonesia. Di tahun 2010 ini, jumlah BTS milik XL mencapai hingga 20.000 unit di seluruh Indonesia dan jumlah tersebut akan terus bertambah seiring kebutuhan perluasan cakupan hingga ke wilayah-wilayah yang masih sangat membutuhkan adanya jaringan layanan XL.

Di masa mendatang, XL akan senantiasa mengembangkan wilayah cakupan, khususnya di luar Pulau Jawa, mengembangkan produk dan layanan yang menarik dan terjangkau untuk pelanggan. Karena jangkauan jaringan pelayanan yang berkualitas tinggi, kapasitas bandwidth, dan produk serta layanan yang inovatif merupakan kunci bagi kesinambungan pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

XL telah berhasil meluncurkan layanan 3 G di 13 kota dan 9 Propinsi di Indonesia. Sebagai penyedia jasa layanan 3 G “pertama, terluas dan tercepat” di Indonesia. Didukung teknologi HSDPA (high-speed downlink packet access) yang memungkinkan kecepatan akses data hingga 2.6 Mbps, menjadikan XL sebagai penyedia layanan 3 G tercepat hingga saat ini.

Strategi pemasaran yang inovatif dilakukan dengan cara memperluas jangkauan layanan, dan menawarkan produk serta layanan unggulan yang lebih mudah dijangkau pelanggan melalui lebih dari 156 XL Center dan hampir 34.000 outlet XL Kita (data tahun 2007) di semua kota besar di Indonesia. Berbagai inisiatif ini berhasil meningkatkan jumlah pelanggan hingga mencapai lebih dari 9,5 juta pelanggan di akhir tahun 2007, memakili pangsa pasar secara nasional kurang lebih sebesar 14 %, (data tahun 2010, jumlah pelanggan XL mencapai minimal 31 juta).

Selain solusi konsumer, XL juga mengembangkan layanan bagi pasar corporate yang juga sedang berkembang pesat dengan meningkatkan sinergi dengan TM Group (Malaysia). Saat ini XL telah mengembangkan jaringan serat optic (fiber optical) mencakup seluruh wilayah Pulau Jawa, jaringan gelombang mikro digital berkapasitas tinggi meliputi Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Bali, Lombok, dan Sumbawa. Sepanjang tahun 2007, XL telah menginstalasi lebih dari 3000 KM jaringan optic sehingga total jaringan serat optic (kabel bawah laut dan darat) mencapai lebih dari 9000 KM, dengan kapasitas terpasang hingga 10 gigabytes per detik.

Dengan tersedianya jaringan backbone di sepanjang kawasan industri dan daerah yang berpopulasi padat, XL memiliki peluang strategis untuk menggabungkan jaringan backbone dengan seluler digital bagi pemenuhan kebutuhan pelanggan ritel maupun corporate. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan corporate, XL menyediakan solusi telekomunikasi yang terintegrasi, yaitu penggabungan antara jaringan backbone serat optic dengan fasilitas dedicated leased line, komunikasi data, dan platform.
Sehubungan dengan perluasan jaringan transmisi, XL telah berhasil mengaplikasikan teknologi terbaru dengan membangun jaringan multipleks berkapasitas sangat tinggi (10 Gbps) DWDM Network, MPLS, dan NGN network disamping teknologi TDM konvensional yang sudah ada seperti PDH, SDH dan C-WDM.

Untuk akses ke Jaringan Internasional, saat ini XL telah mengimplementasikan teknologi switch terkini yaitu NGN (new generation network) yang merupakan perpaduan antara MGW (media gateway) dan MSC-S (MSC-Serve). Teknologi berbasis IP ini mengantikan teknologi sebelumnya yang berbasis TDM.

Dengan dukungan para pemegang saham, segenap Dewan Komisaris, para investor, mitra Bisnis dan pelanggan setia, serta segenap karyawan yang berdedikasi, XL sangat yakin berbagai peluang dan tantangan ke depan dapat dihadapi dengan baik. VoIP berskala besar, layanan telekomunikasi seluler GSM, dan layanan komunikasi up to date lainnya. Pada saat ini, XL adalah satu-satunya penyedia jasa telepon bergerak seluler, telekomunikasi dan informasi terpadu yang bisa menyediakan semua layanan tersebut dalam satu atap, di Indonesia.

3. Tinjauan Pustaka Tentang Sistem Informasi

Global System for Mobile Communication

3.1. Sejarah dan Perkembangan GSM
Pada awal tahun 80-an, teknologi telekomunikasi seluler mulai berkembang dan banyak digunakan. Namun teknologinya masih analog, seperti AMPS, TACS dan NMT, oleh karenanya sistem yang dikembangkan di beberapa negara tidak saling kompatibel antara satu dengan lainnya, sehingga mobilitas user sangat terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja.

Untuk mengatasi keterbatasan yang terdapat pada sistem analog tersebut, maka pada tahun 1982 negara-negara eropa membentuk sebuah organisasi yang bertujuan untuk menentukan standar telekomunikasi mobile yang dapat dipakai di semua negara Eropa. Organisasi ini diberi nama Group Special Mobile (GSM) yang kemudian menghasilkan stardar telekomunikasi bergerak yang disebut GSM (Global System for Mobile Communication).GSM mulai diimplementasikan di negara Eropa pada awal 1990-an. Selanjutnya pemakaian GSM meluas ke Asia dan Benua Amerika, hingga saat ini GSM merupakan teknologi komunikasi bergerak yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

3.2. Spesifikasi Teknis GSM
Di Eropa, pada awalnya GSM didesign untuk beroperasi pada band frekwensi 900 MHz, dimana untuk frekwensi uplinknya digunakan frekwensi 890-915 MHz, dan frekwensi downlinknya menggunakan frekwensi 935-960 MHz. Dengan bandwidth sebesar 25 MHz yang digunakan ini (915-890= 960-935= 25 MHz), dan lebar kanal sebesar 200 KHz, maka akan didapat 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk voice dan 1 kanal untuk signaling.

Pada perkembangannya, jumlah kanal sebanyak 124 kanal tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah subscriber. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekwensi untuk GSM pada band frekwensi di range 1800 MHz, yaitu band frekwensi pada 170-1785 MHz sebagai frekwensi uplink dan frekwensi 1805-1880 MHz sebagai frekwensi downlinknya. Kemudian GSM dengan band frekwensi 1800 MHz ini dikenal dengan GSM 1800. Pada GSM 1800 ini tersedia bandwidth sebesar 75 MHz (1880-1805= 1785-1710= 75 MHz). Dengan lebar kanal tetap sama seperti GSM 900, yaitu 200 KHz, maka pada GSM 1900 akan tersedia sebanyak 375 kanal.

3.3. Arsitektur Jaringan GSM
Mobile Station
o Merupakan terminal yang dipakai oleh pelanggan untuk melakukan proses komunikasi
o Terdiri dari :
• Mobile Equipment (ME)/HP
• Subscriber Identification Module (SIM)
Simcard
• Subscriber Identity Module (SIM) adalah sebuah smart card yang berisiwhich stores seluruh informasi user dan beberapa feature dari GSM
• Informasi yang ada berupa :
Authentication Key “Ki”
2 algorithma enkripsi. Yaitu algoritma autentikasi A3 dan A8 sebagai cipher key
IMSI and TMSI
Service tambahan
• SIM card dilindungi oleh sebuah mekanisme Personal Identity Number (PIN) yang dimiliki user
Base Station Subsystem (BSS)
• BSS terdiri dari dua buah perangkat
Base Transceiver Station (BTS)
Base Station Controller (BSC)
• Antara BTS dan BSC dihubungkan oleh Abis interface
Base Transceiver Station (BTS)
• BTS merupakan tranceiver yang mendefinisikan sebuah sel dan menangani hubungan link radio dengan MS.
• BTS terdiri dari perangkat pemancar dan penerima, seperti antenna dan pemroses sinyal untuk sebuah interface.
• BTS berkomunikasi dengan MS dengan Um interface
Base Station Controller
• BSC mengatur sumber radio untuk sebuah BTS atau lebih.
• BSC menangani radio-channel setup, frequency hopping, and handover intern BSC

Network Sub-system (NSS)
NSS terdiri dari :
o Mobile Switching Center (MSC)
o Home Location Register (HLR)
o Visitor Location Register (VLR)
o Authentication Center (AuC)
o Equipment Identity Register (EIR)

Mobile Switching Center (MSC)
• Melakukan fungsi switching dasar
• Mengatur BSC melalui A-interface
• Sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui Internetworking Function (IWF)
Home Location Register (HLR)
• HLR berisi rekaman database permanen dari pelanggandan merupakan database user yang utama.
• HLR juga berisi rekaman lengkap lokasi terkini dari user.
Visitor Location Register (VLR)
• VLR berisi database smentara dari pelanggan
• VLR digunakan untuk pelanggan lokal dan yang sedang melakukan roaming.
• VLR memiliki pertukaran data yang luas daripada HLR.
• VLR diakses oleh MSC untuk setiap panggilan, dan MSC dihubungkan dengan VLR
• Setiap MSC terhubung dengan sebuah VLR, tetapi satu VLR dapat terhubung dengan beberapa MSC

Operation Sub-system (OSS)
• Operation and Maintenance Jaringan
• Pengaturan pelanggan dan tagihan
• Pengaturan Mobile Equipment

TANSMISI PENUNJANG KECEPATAN DAN KEHANDALAN NETWORK
Pengertian Transmisi adalah pergerakan informasi melalui sebuah media telekomunikasi. Transmisi memperhatikan pembuatan saluran yang dipakai untuk mengirim informasi serta memastikan bahwa informasi sampai secara akurat dan dapat diandalkan. Backbone berada pada lapis atas pada network, terutama dalam sambungan ke sebuah sistem lanjut. Link ini berkecepatan tinggi yang menghubungkan link-link yang lebih kecil kapasitasnya.

4. Output yang dihasilkan oleh sistem informasi
Teknologi informasi tersebut, dalam hal ini GSM dan teknologi informasi lainnya yang didukung oleh kekuatan jaringan BTS dan transmisi/ fiber optical, akan menghasilkan output sebagai berikut:

3G Services
 Voice
 SMS/MMS
 Video Call
 Video Conference Call
 Video Streaming CP/PS (Live TV, Video Portal, etc)
 Video Mail
 Internet browsing

5. Kualitas Informasi yang Dihasilkan
Dengan kecanggihan yang dimiliki, XL dapat selalu memberikan kualitas terbaik bagi pelanggan. Sebagai indicator performance kualitas jaringan XL pada awal 2008 adalah; (xl successful call rate= Success Call : Attempt Call= 95 %), sedangkan (Call Completion Rate= Call Success Rate – Drop Call Rate= 99 %) dan Blocking Call Rate adalah dibawah 1 %. Artinya, kualitas jaringan XL dinyatakan bahwa 99 % saat melakukan call berhasil tanpa mengalami blocking atau drop call.
Sebagai contoh kualitas jaringan XL, penulis mengambil data-data di region central khususnya West Java, sebagai berikut:

 The number of 2G sites to included in Central Region is 4,026 Sites/11,218Cells, covering 4 clusters
 The Central Region is consisted of 22 areas that included 43 BSCs
 No of TRXs in Central Region are 45,955 TRXs

Lihat traffic prediction: berdasarkan data tsb, bahwa jaringan XL di West Java Mampu melayani 111.552 orang menelepon berbarengan dalam durasi 1,5 jam, jika dijumlahkan total maka jaringan XL di Central Java, Cirebon, West Java dan Yogja mampu melayani 318.707 pelanggan yang menelepon selama 1,5 jam non stop secara bersamaan, include penggunaan video call.

Dengan dukungan insfrastruktur BTS dan transmisi fiber optical, sehingga XL dapat menghasilkan berbagai layanan produk berkualitas sebagai berikut:
XL Prabayar.
Layanan XL Prabayar adalah layanan telekomunikasi dengan sistem pembayaran yang dilakukan secara langsung. Dengan layanan ini pelanggan dapat menggunakan layanan komunikasi dengan pembayaran langsung saat itu juga ketika membeli pulsa di tempat tertentu yang menyediakannya.

Keuntungan Menggunakan XL Prabayar.
1. SMS-an lebih murah meriah.
2. Memiliki variasi program-program promo mulai dari paket nelpon, paket SMS, paket internet dan paket BlackBerry sesuai dengan kebutuhan komunikasi pelanggan.

Mendaftarkan Nomor
Sesuai dengan peraturan pemerintah yang dikeluarkan oleh Departemen Komunikasi dan Informasi melalui PP No 23/05, mewajibkan para pengguna kartu prabayar untuk mendaftarkan data diri kepada operator selular.
XL Pasca Bayar.
Layanan XL Pasca Bayar adalah layanan telekomunikasi dengan sistem pembayaran yang dilakukan setelah adanya tagihan dari XL.
Dengan layanan tersebut pelanggan dapat menggunakan layanan komunikasi dengan pembayaran di belakang atau setelah menerima tagihan pemakaian.
Syarat dan Ketentuan :
1. Setiap pelanggan prabayar baru akan diminta untuk mendaftarkan data dirinya melalui interactive menu yang akan tampil pada saat pertama kali SIM Card dimasukkan ke dalam handphone.
2. Menu prepaid registration ini akan tetap ditampilkan sampai data pelanggan dimasukkan secara lengkap dan benar dan terkirim ke prepaid registration server.
Berlangganan Baru dan Migrasi ke XL Pasca Bayar.
• Migrasi ke Pascabayar
• Daftar nomor baru
XL Internet

XL BlackBerry
Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna layanan BlackBerry yang terus menunjukkan grafik peningkatan sangat signifikan dari waktu ke waktu. Sebagai penyedia layanan komunikasi data terpercaya, XL turut menyediakan layanan terbaik dan terinovatif melalui XL BlackBerry.
XL Content
XL Konten merupakan kumpulan layanan-layanan inovatif dari XL yang ditujukan untuk Anda sebagai layanan penunjang kebutuhan komunikasi Anda. XL Konten menyajikan berbagai macam layanan, mulai dari layanan Music, Games, Pertemanan, Konten Seru dan layanan-layanan inovatif lainnya. Dengan layanan-layanan ini, komunikasi Anda akan semakin berwarna dan lebih menyenangkan.

6. Hambatan dalam Penerapan
Pada umumnya hambatan-hambatan tersebut muncul dari berbagai hal berikut:
1. Perda dan Perbub hampir di seluruh wilayah Indonesia yang mengendalikan dan menata pembangunan jaringan-jaringan baru, sehingga pengajuan perijinan semakin sulit ditambah dengan mahalnya biaya perijinan yang besarnya bervariasi di masing-masing Kota dan Kabupaten.
2. Hambatan dari masyarakat dalam memproses Ijin Lingkungan yang berakibat pada mahalnya biaya Ijin Warga.
3. Masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa pembangunan jaringan baru akan berdampak negatif bagi kesehatan
4. Untuk wilayah tertentu di pedalaman terkendala oleh sulitnya mobilisasi material sehingga memerlukan alokasi dana yang cukup besar.
5. Lokasi tertentu di pedalaman belum memungkinkan untuk dibangunnya jaringan baru karena faktor ekonomi masyarakat, hal ini bisa menyebabkan pemborosan dan tidak efektifnya alokasi dana investor
6. Kualitas Jaringan di Kalimantan, Sulawesi, Papua dan wilayah tertentu lainnya sering terjadi gangguan akibat minimnya pasokan listrik yang menyebabkan aliran listrik sering padam, hal ini mempengaruhi pada konstanitas jaringan.
7. Penggunaan ribuan Genset pada lokasi tertentu yang pasokan listriknya tidak ada, menyebabkan tingginya biaya operasional dan menjadi penghalang untuk diperluasnya jaringan baru di daerah tersebut.